Pages

Selasa, 06 Maret 2012

Diplomasi Kuliner Lewat Koki Indonesia




JAKARTA, KOMPAS.com — Diplomasi kuliner bisa dengan cara mengirimkan koki Indonesia ke luar negeri. Hal tersebut diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam jumpa pers mengenai wisata minat khusus di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (5/3/2012).

" Mengembangkan diplomasi kuliner adalah bisa dengan mengirimkan chef. Ini permanen dampaknya."
-- Mari Elka Pangestu
”Mengembangkan diplomasi kuliner adalah bisa dengan mengirimkan chef. Ini permanen dampaknya. Kirim chef selama tiga minggu ke luar negeri dan melatih chef hotel-hotel di sana, atau mungkin satu bulan untuk mengajarkan Indonesian food,” tutur Mari.

Menurut Mari, pengiriman koki asal Indonesia tersebut telah dilakukan di Madrid, Spanyol. Selain pengajaran kuliner Indonesia, diplomasi kuliner juga bisa melalui promosi kuliner Indonesia di hotel-hotel yang ada di luar negeri.

”Namun, di sini juga ada chain hotel internasional yang representatif dan bisa kerja sama dengan cara mengirim chef Indonesia dari hotel di sini ke hotel mereka yang ada di luar,” ungkapnya.

Menurut Mari, saat mempromosikan kuliner, yang akan terpromosikan tidak hanya makanan itu, tetapi juga kisah di baliknya. Ia memberi contoh rendang. Rendang tersebut dapat diceritakan asalnya dari mana. Dari sini, budaya dan sejarah Sumatera Barat dapat ikut dipromosikan.

Ia mengakui jumlah restoran Indonesia di luar negeri belum banyak, apalagi jika dibandingkan dengan restoran Thailand yang sudah banyak tersebar di berbagai negara. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif belum memastikan wisata kuliner akan seperti apa dan bagaimana.

”Akan tetapi, di antara ikon-ikon kuliner yang sudah ada, seperti nasi goreng, sate, rendang, kopi luwak, kopi toraja, beberapa yang sudah relatif diterima dan akan terus digunakan di acara-acara kita,” ujarnya.

Hal ini berarti ikon-ikon kuliner tersebut akan selalu ditampilkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam setiap acara yang diikuti saat mempromosikan pariwisata Indonesia di luar negeri. Kementerian juga tengah bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri untuk mengembangkan set menu khas Indonesia.

”Set menu ini terdiri dari 10 sampai 12 macam yang akan digunakan untuk acara kami atau mereka saat menjamu tamu asing sehingga lama-lama menu ini akan dikenal. Kalau bisa, kita kenalkan juga di luar ikon-ikon tadi dan ada variasinya. Misalnya soto atau sate lebih dari satu macam,” papar Mari.

Picture and Original Source by : travel.kompas.com

0 comments:

Posting Komentar